Senin, 30 Maret 2009

pengantar (sejarah pendidikan islam)

BAB I

PENDAHULUAN


Sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau atau peristiwa penting yang benar-benar terjadi (Poerwadarminto,1992:887). Definisi ini lebih menekankan pada materi peristiwa tanpa mengaitkan dengan aspek yang lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang aktivitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi terhadap objek peristiwa masa lampau (Gazalba,1981:2).


Sejarah Islam adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang benarbenar terjadi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan Islam dalam berbagai aspek. Dalam kaitan ini, maka muncullah berbagai istilah yang biasanya digunakan untuk sejarah itu, di antaranya: Sejarah Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Peradaban Islam dan Sejarah Pendidikan Islam (Abuddin Nata,2000:315).


Pendidikan adalah suatu proses pengubahan tingkah laku seseorang ataupun kelompok orang dalam usaha ,mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan peatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam upaya mewujudkan suasana kegiatan belajar dan pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya dalam memperoleh nilai-nilai spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan-keterampilan yang sangat diperlukan bagi dirinya masyarakat, bangsa dan Negara.







BAB II

PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, MANFAAT, METODE,

DAN ILMU-ILMU YANG BERKAITAN DENGAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


  1. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam

Kata sejarah dalam bahasa Arab di sebut Tarikh yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedang menurut istilah berarti “ketetrangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada. Dalam bahasa Inggris disebut History yang berarti: pengalaman masa lampau daripada umat manusia (the past experience of mankind). Sedangkan pengertian Sejarah Pendidikan Islam (Tarihut Tarbiyah Islamiyah) sebagai berikut:

  1. Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini.

  2. Satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun operasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang ini. 1



  1. Objek Sejarah Pendidikan Islam

Objek Sejarah Pendidikan Islam mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik informal, formal, maupun non-formal. Sejalan dengan peranan Agama Islam sebagai dakwah menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, menuju kehidupan yang sejahtera lahir dan bathin (material dan spiritual), namun sebagai cabang ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya, dengan kata lain bersifat menjadi “sejarah sebagai subjek”. 2



  1. Metode Sejarah Pendidikan Islam

Mengenai metode yang dipergunakan dalam rangka penggalian maupun penulisan Sejarah Pendidikan Islam itu sendiri ada beberapa macam, untuk penggalian sejarah umumnya metode yang dipakai adalah:

  1. Metode lisan; dengan metode ini pelacakan suatu objek sejarah dengan menggunakan interview.

  2. Metode Observasi; dalam hal ini objek sejarah diamati secara langsung.

  3. Metode Dokumenter; dimana dengan metode ini berusaha mempelajarinya secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.

Sedangkan dalam rangka penulisan Sejarah Pendidikan Islam metode yang biasa digunakan adalah:

  1. Metode deskriptif

Dengan metode ini ditunjukan untuk menggambarkan adanya pendidikan islam tersebut, maksudnya ajaran islam sebagai agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dalam kitab suci Al-Qur’an dan al-Hadits terutama yang berhubungan dengan pengertian pendidikan yang harus diuraikan sebagai mana adanya, dengan tujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam sejarah tersebut.


  1. Metode komparatif

Metode ini berusaha membandingkan sebuah perkembangan pendidikan islam dengan lembaga-lembaga islam lainya. Dengan metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu, sehingga demikian diketahui pula adanya garis-garis tertentu yang menghubungkan pendidikan islam dengan pendidikan yang dibandingkan.


  1. Metode analisis sintesis.

Yaitu dengan melihat sosok pendidikan islam secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta ada kesimpulan yang spesifik, dengan demikian akan tampak kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Hal itu akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil guna memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan Sejarah Pendidikan Islam. 3


  1. Manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam.

Ada dua manfaat dalam studi Sejarah Pendidikan Islam, yaitu:

  1. Yang bersifat umum;

Sejarah Pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai factor keteladanan, kenyataan ini sejalan dengan apa yang tersurat dan tersirat pada firman Allah SWt, yaitu:

  1. Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagi kamu sekalian (QS. Al-Ahzab : 21)

  2. Katakana olehmu (Muhammad) jika kamu sekalian cinta kepada Allah, maka hendaklah ikut akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu (QS. Ali Imran : 31)

  3. Dan hendaklah kamu mengikuti akan di (Muhammad) supaya kamu mendapat petunjuk (QS. Al-A’raf : 158)

Berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas, kita umat islam dapat meneladani proses pendidikan Islam sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW hingga perkembangan selanjutnya sampai sekarang.

  1. Yang bersifat khusus (Akademis);

Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam selain memberikan perbendaharaan perkembangan ilmu pengetahuan (teori dan praktik), juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam rangka mencari relevansi pendidikan Islam terhadap segala bentuk perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, adapun manfaat lainya yaitu:

  1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.

  2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam guna memecahkan problematika pendidikan Islam pada masa kini.

  3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan system pendidikan Islam.

Selain itu pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam dalam hal ini Sejarah Pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami dan dinamisenya sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar. 4

  1. Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Sejarah Pendidikan Islam.

Sejarah Pendidikan Islam bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, ia merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang. Karena itu Sejarah Pendidikan Islam erat kaitanya dengan ilmu-ilmu lain, seperti:


  1. Sosiologi

Kita bisa menyaksikan bahwa interaksi yang terjadi, baik antar individu maupun antar golongan, dimana dalam hal ini menimbulkan suatu dinamika. Dinamika dan perubahan tersebut bermuara pada terjadinya mobilitas social, semua itu berpengaruh pada system pendidikan Islam serta kebijaksanaan Pendidikan Islam yang dijalankan pada suatu masa.


  1. Ilmu Sejarah

Karena ia membahas tentang perkembangan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian penting di masa lampau, dan juga di bahas sebagai ihwal “orang-orang besar” dalam struktur kekuasaan dan politik, karena umumnya orang-orang besar cukup dominan pengaruhnya dalam menentukan system, materi, tujuan pendidikan yang berlaku pada masa itu.


  1. Sejarah Kebudayaan

Sejarah pendidikan merupakan bagian sejarah kebudayaan umat manusia, karena mendidik itu berarti pula suatu usaha untuk menyerahkan atau mewariskan kebudayaan. Dalam hal ini pendidikan berarti pemindahan isi kebuayaan untuk menyempunakan segala kecakapan anak didik guna menghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaan.

Begitu juga dengan Sejarah Pendidikan Islam, kita mengetahui bahwa pendidikan Islam adalah usaha mewariskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Oleh karena itu mempelajari sejarah kebuadayaan dalam rangka memahami sejarah Islam adalah sangat penting. 5


  1. Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam.

Sejarah Pendidikan Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Oleh sebab itu periodisasi Sejarah Pendidikan Islam dapat berada dalam peride-periode sejarah Islam itu sendiri. Secara garis besar Harun Nasution membagi sejarah Islam kedalam tiga periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern. Kemudian perincianya dapat dibagi menjadi 5 masa, yaitu:

  1. Masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 M)

  2. Masa khalifah yang empat (khulafaur Rasyidin; Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali; 632-661)

  3. Masa kekuasaan Umayah di Damaskus (661-750 M)

  4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad (750-1250 M)

  5. Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Baghdad tahun 1250 M sampai sekarang.

Adapun periodisasi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Fase datangnya Islam ke Indonesia.

  2. Fase pengembangan dengan melalui proses adaptasi

  3. Fase berdirinya kerajaan-kerajaan Islam (proses politik)

  4. Fase kedatangan orang Barat (zaman Penjajahan)

  5. Fase penjajahan Jepang

  6. Fase Indonesia merdeka

  7. Fase pembangunan 6



BAB III

KESIMPULAN

Sejarah Pendidikan Islam (Tarihut Tarbiyah Islamiyah) adalah Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini atau Satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun operasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang ini.

Manfaat Sejarah Pendidikan Islam adalah sebagai faktor keteladanan, Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang, Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam guna memecahkan problematika pendidikan Islam pada masa kini, Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan system pendidikan Islam.

Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Sejarah Pendidikan Islam adalah Sosiollogi, ilmu Sejarah dan Sejarah Kebudayaan.




DAFTAR PUSTAKA

Al-Arrasjy, mohd ‘athijah. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Djakarta: Bulan Bintang. 1970.

Arief, Armai. Reformulasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD Press. 2005.

Departemen Agama RI. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Depag RI. 1986.

Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia; lintasan sejarah pertumbuhan dan perkembangan. Jakarta: Raja Grafindo persada. 1995.

Nata, Abudddin. Pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2005

Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam (cet. V). Jakarta: Bumi Aksara. 1997.


1 Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia; lintasan sejarah pertumbuhan dan perkembangan. Jakarta: Raja Grafindo persada. 1995. Halaman 7 -8.

2 Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam (cet. V). Jakarta: Bumi Aksara. 1997. Halaman 2 - 3

3 Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia; lintasan sejarah pertumbuhan dan perkembangan. Jakarta: Raja Grafindo persada. 1995. Halaman 10 -11

4 Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia; lintasan sejarah pertumbuhan dan perkembangan. Jakarta: Raja Grafindo persada. 1995. Halaman 12 - 14

5 Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia; lintasan sejarah pertumbuhan dan perkembangan. Jakarta: Raja Grafindo persada. 1995. Halaman 11 - 12

6 Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam (cet. V). Jakarta: Bumi Aksara. 1997. Halaman 7 - 8

Jumat, 16 Januari 2009

UAS CHARACTER BUILDING GURU PAI

Nama : Fawzul Arifin
NIM : 108011000165

Fak/Jur/Smt : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan / PAI/ I, UIN JAKARTA

Kelas : PAI I E





CHARACTER BUILDING LEARNS ISLAM EDUCATION (PAI)

Character savvy

Root word “ Character ” available at Latin language “ Kharakter ”, “Kharasein ”, “Xharax ”, one that matter “ tool for making ”, “to engarave ” and “ pointed stake ”. Say it starts a lot of be utilized (back to) in French's language “ caracter ” on century goes to XIV and then turn in at English Language as “ Character ”, before eventual as indonesian “ Karacter ”.
Etymology ala, character meaninging to engrave (verb) and righteousness characters (noun). Conceptually, character concept used to mean as effort pierces through and through an individual or group variously to engrave, develop or institutionalizes policy character on itself or on others.
Lexically Outgrows Indonesian, character has psychological character savvies, demeanour, character, conduct, behavior, or ethic kindness that differentiate someone with another one. Characterised its mean gets personality, get demeanour and gets character.

This following many must-have character kind by PAI'S Teacher:

1. Piety to Allah SWT.

2. Configurational maturity

3. Emotion maturity

4. Intellectual maturity

5. Ability gets socialization

6. Ability Builds

7. Social ability




PIETY
1. Piety's Savvy According to language, piety means: on the ball, remember, introspection, and alerts.
Lexically Outgrows piety's savvy Indonesian is:
1 ). it pets character self for regular obedienting to perform Allah instruction and leaving all its prohibition. 2 ). Disabusing that followed by compliance and obedience in perform Allah instruction and coming away all its prohibition, 3 ). Living piety. In Al Kafi's book Al Markum Al Kulaini's composition is worded takwa indeed as constraint of someone in has done sin, that stemmed sin majority of wrath and the lower self sahwat. (Al Kafi, volume 2 hal.8)



2. Theorems about Piety

مثل الجنة التى وعد المتقون تجري من تحتها الانهراكلها دائم وظلها تلك عقبى الذين تقوا وعقبى الكفرين النار

Its mean:
“Promised paradise imagery to men that takwa it (as garden); be adrift rivers in it; its fruit not halting be power of Allah (such too). That is outcome place for peopled bertakwa's one, be outcome place for its heathens hells” (QS. Ar-Rad ayat 35)



ياايها الذين امنوا التقوا الله حق تقته ولاتموتن الا وانتم مسلمون
Its mean:
“Hi men which devout, bertakwalah to Allah one quite a takwa to her; and don't occasional dead but in a state Moslem” (QS. Ali ‘ Imron ayat 102)


3. Piety's indication

· They shadaqah’s in condition whatever. · Can bate resentment · Can pass over others fault · Ever be do good conduct


4. Piety's benefit

there is religious service practice relationship with creativity
Allah SWT signs that religiouses service practicing intensity someone influentialing to increase creativity that its proprietary, if intens's someone do religious service therefore Allah will make easy to get clarification, in hadits Qudsi who passed on by Prophet Mohammed enlighten that Allah will give amenity to someone to understand something if that person favor do sunnah's religious service.

Charity relationship with Creativity
According to seyyed Hossein Nasr (burn, 1995), scientifical success moslem formulates ideas, orisinil's concept and theory happens clear alae and get phases via intuitive experience involvement, one creative character skip Al Ghozali until to it typical method namely methodics doubt or Ibn Sina until to docterazion theory tumultous, or Nasruddin Al Thusi Sampaim to planet movement concept a new one, Ibn al Haytsam on modern concept, really been regarded by intuitive experience.


Changing one happens;

After 3 weeks the duration I carry on task that gave by Character Building's Lecturer Learns PAI ( Nuraida, S. Ag.,M.Si.) I experience various changing, amongst those, one that before never sunnah's fasting but now have carry on despite of just fasting monday and Thursday, sunnah's pray active, carrying on timely pray, often shadaqah’s and always tries to patient and tough deep face temptation, although and so do needs to mark sense inuring in self, but program that given by lecturer formidably useful once for self person.






PERSONALITY

Alport (1960) successful gathers severally concept about personality. According to Alport, personality is organisational dynamic one in individual ranges system psikofisis prescriptive acclimatization which unique to its environment. Allport (in Hall and Lidzey, 1985) word each a part one consist in definition that be made:


1) Dynamic Organization

Constituting sentral's organization that consisting of components and links component that component each other. This configurational organization dynamic because effloresce regular ala and changed. So personality gets and element those are at in it is active, ever be effloresce and changed, motivating and managing self dynamic ala.


2) Psychophysical System

This terminology can be implicated is configurational is not just a only construct hypothesis that made by observer, but a real phenomenon that consisting of ala mental element neural. Both of that element is together available and melting together becomes personality unity.


3) Determine

That personality has active role in establish individual specific behaviour. It causes individual will do acclimatization and expresses behaviour while get stimulus suitably.


4) Unique

It pointed that personality on self individual is unique, so aught something in self individual and effort does something be unique.


5) Adjustments to his environment


This phrase contain that mean personality function to keeps self, which is via acclimatization to environmentally.



Ripe configurational criterion

. Sensory extension self

Points huge activity its than an earnings, more and more is mixed up in activity therefore getting healthy psychologically, tend participation feel this applies to our work, relationship with family and friend, our hobby and membership in political party and religion. Make self comfortable in meaningful activity and this activity as feel extension self.

. Relationship self that warm with others
Healthy person psychologically can show intimacy to child oldster, partner, alter ego, it will feel developing self getting better.

. Emotional security

Character of wich personality healthy is self acceptance, accepting human emotion, can control emotion alone, patient to disillusion. .

Healthy person see their the world objectivity


Healthy person not necessarily believes that otherses or situations every thing criminal or the whole lot good terminological their think, they accept realita what marks sense.


.
Skills and duty assignment
Work and accountability gives mean and continuity feel for living, it is impossible reach maturity and positive psychological health without do important work and wiil be act with dedication and other commitment and skill.


. Grasp self
Know self matter understand its physical specification, personality, character and temprament him, knowing artless talents that its proprietary and has drawing or clear concept about thyself with all force and its weakness. By knows thyself, someone can know fact her, and at a swoop in all probability, and expecting to know role what does have it plays for the render.


. Living philosophy that unites
Healthy men forwards see, pushed by long range plan aims. This men has one feel will aim, a task for working until finished, as joint of their life stone.



Trick reaches personality maturity


1. Knowing Physical

In development self needs to know its physical. With know id self, personality, excess and its lack therefore it knows to aim her development


2. Knowing personality

Here your change position since it lies in you. A biologist says that we can't revamp someone if we don't know unsure its personality base item.


3. Knowing Talent

More or less 15 last year Howard Garner a psychologists at a swoop researcher has found one theories about multiple intelligence (double intelligence) one that says, that deep man himself available a lot of potency that was developed, and episodic that potency have our grave effect rushing we knockabout, as work, managing family.


That intelligence for example:


. Linguistics: ability in mengolah says (word smart), write, declaim.

. Logical mathematical: ability in numeral area.
. Spasial: intelligence an architect as sets room

. Musical: ability at music art area
. Body Kinestik: Build build, dance, ballet

. Intern personal: ability builds relationship and get socialization
. Intra is person: ability brings off self

. Naturalist: liking nature.


Changing afters carries on to program personality maturity.


There are several happening developing deep self me, in other:

1. As more active in gets organization well organization intrakampus (Pamuka's UKM), and PMII KOMFAKTAR IS Ciputat's Branch.
2. One that before ignorant and always been closed to classmate, now as openended and always
cares to friend and always share
3. Can control self and emotion and patient deep strove for knowledge and a variety temptation it, although yes frequent on the warpath and mental breakdown, but this program enough
gets
my quotient.
4. Ever be bethink positive and everlastingly jaundiced good to surrounding person.
5. But I am still struck a snag deep determine imbedded talent deep self me.



EMOTIONAL MATURITY

EMOTION
In Oxford English Dictionary (in Goleman 1995;289) emotion is defined as, ‘… any agitation or disrturbance of mind, feeling, passion; any vehement or exited is state's mental ”. Each activity or cerebration boil, feel, the lower self, each frame of mind which excitement or bubble over.
According to Goleman (1995) emotion refers at one particular feel and typical think, a biologis's situation and psychological and trend for acts (Goleman, 1995;289) Emotion is sensory situation that there are many ascendant on behavioural. Usually emotion constitutes to react to excitement from within and without self individual, emotion gets bearing with changed physiology and a variety think, so emotion constitutes one of essential aspect in human life (Prawitasari, 1995)


Someone was said to have emotion maturity if it has:


1. Consciousness Self
Consciousness self is someone ability to realise emotion that being experienced by, besides gets to know emotion, get the picture quality, intensity and duration is emotion that be happens, also knows that emotion cause. Person monitor its emotion thrifty ala is person who can restrain its life, they not only are conscious of her feel, they also are conscious of think and things that they do.


2. Continence

Continence is ability restrain emotion thyself, make is emotion to be able to expressed harmoniously. Person who can restrain emotion won't pierce through and through tussle with sensory negative, they have carefully arouses from that feel and their life failing. To the effect of emotion operation is balance and harmony in emotion cast is not suppression or control escape.


3. Motivation Self

Motivation self is ability for defensive and continually tries to find a lot of trick to reach to the effect. Cirri is individual characteristic that have this ability is have believe in self that tall, optimism in face difficult situation, adequately creative and flexible deep find that alternative trick attained target or changes target if target may not be reached and adequately can solve task that tremendously heavy as easy little task is carried on. Person that have this skill productive more tend and effective in term whatever that they works (Goleman, 1995;43)


4. Empathy

Empathy is ability deeping to read others emotion, ability feels others feel, via skill reads nonverbal order, siad tone, gesture, face expression etcetera. This ability gets bearing wittingly emotion. Person that have empathy more can catch hidden social signal.


5. Social skill Skill social is ability interlace relationship with other people, ability reads to react and others feel, can captain and can be organizing and a good hand at handle emerging dispute deep each human activity (Goleman, 1995;118)


Trick increases student emotional intelligence

According to Freeman (1985) in Hawadi Big (2001) declare for that severally needful special condition by child scarredding to back up its emotional intelligence developing is:

1. Giving wider chance instead of the other child, where is scarred child to be priced and gets

honest and fairly feedback.

2. Exposed communication, specifically for get social's skill

3. Education curriculum at schooled intellectual ala one against, mean and flexible
4. Can deepen its hobby especially with coeval friend

5. Material suitably

6. Chance to run after person yen



Changing one happens:


1. Can control and muffles emotion in self and even can make that emotion as spirit or motivation in self.
2. Can motivate thyself also other, but sometime decadence happening motivates so motivation in self frequent unstable.
3. Care to others and understands emotion that being felt by others.
That is change which gets of
carry on emotional maturity program.






INTELLECTUAL MATURITY


Intellectual savvy
Literal ala intellectual comes from english language “ Intellectual ” included adjective (adjective). “intellectual ” terminological ACE. Hornby et.al means: having or showing good reasoning power, tries to point a fall good reasoning. Meanwhile terminologically intellectual is membered society which mengabdikan self to orisinil's idea development and is mixed up in creative intellectual efforts (George A. Theodorson and Archiles G. Theodorson), in other source to be worded that intellegence is defined as ability conforms with environment or studying of experience.


Factor that regards Intellegence


There are several factor that regards Intellegence, so one any one available distinctive with that other, are:

1). Carry. All fiat already there is congenital and unegual on one any one.

2). Maturity. While is its appearance something energic soul be next amends and up to while its
top
3). Formation. All extern factor that regards intellegence at its developing term

4). Yen. Starting motor from intellegence
5). Freedom. Can loosely choose particular method in solve problem.



Things that needs to be done to increase Intellectual maturity


1. Active reads

2. Discussion

3. Analyze
4. Setting down back

5. Internet open

6. Correspondence

7. Study following
8. Seminar following



Characteristic learns PAI who have Intellectual maturity


1. Having independence bethinks

2. New idea childbearing
3. Like to read and writing
4. Can studying of environmentally
5. Can price others idea
6. Can accept criticism

7. Want perpetual studying

8. Gain control grammatical indonesian and intern language

9. Gaining control science and tecnology


Changing one happens:

1. Thank Allah, now as studious and spirit in work duty assignment already being given by lecturer.
2. Now as active in gets discussion, ever be give entry, solution and sometime as dissenter in
discussion brazes.
3. often opens Internet, although once deep a week and if have money.

4. Ever be follow weekly study at PMII PAI'S Rayon.

5. Often is present in various seminar, well Education problem and generically.

6. Can accept criticism and tips of others, and everlastingly been opened.






ABILITY GETS SOCIALIZATION


Ability gets socialization so concerning with soial's developing someone. Meanwhile social developing means ability acquisition get behavior that corresponds to social charge.
As person which can societal (socialized) require three processes, each process distinct and separate each other, but mutually gets bearing, so failing a process will down individual socialization rate. Socialization process for example:


1. Studying gets admissible behaviour socially. One each lot have default for members its about admissible behavior. To get societal child not only has know that accepted, but also they shall adjust behaviour with admissible directive.
2. Playing admissible social role. Each social group has to pattern wont already being determined by accurate by members its and respondent to be obeyed.
3. Social attitude developing. To societal with children shall like person and social activity. If they that can work it, they will successful deep adjusted social good one and accepted as membered as their place social group join forces.

Characters umpteen following which must-have, in the effort socialization maturity:

1. Understanding others.
2. Other people care
3. Share with other people

4. Taste helps others

5. Tolerance

6. Pleasantly gets socialization

7. Ruling order


Social and non social.


There are several distinctive social and non social, for example:

1. Social person it they that its behaviour reflect success at deep three socialization processes, so
they fasten with their place group join forces and be accepted as member of group.

2. Fond person living shoal (gregarious) are person that menghasratkan others present and
perceives solitude if alone. They please mere because get to be with others, despite its
relationship character.

3. Non person social (unsocial) are person that don't know what does be charged by social group
so gets behaviour that do not accomplish social charge.

4. Antisocial person is person non social which know respondent things agglomerate, but since
enmity attitude to others therefore they defy group norm, accordingly they are ignored and
refused by group.


Social theory

Social interaction is interrelationship among individual with individual, individual is with agglomerate, group is with agglomerate.
Molded social interaction by this following factor:


1. Social action

A said's new action as social action if it subject linked by other individuals. Therefore social action constitutes social fact that the most basic and concerns its basic components which is: to the effect, tool, condition of, point and social norm.


2. Social contact

Subjective social among one party with side other who constitutes its happening startup social interaction, and each party mutually reacts among one party with what does other even shan't get touch with physical.

3. Social communication
Concerning or commune with other people, communication process happens upon social contact happens.


Social interaction aspects

1. Perception, mark sense view among second clefts party
2. Learned process, grasp to object

3. Reference of frame, interactions by formed strong relationship it.


Stipulate social interactions


1. Communication; perceive that interplay relationship progressively familiar
2. Attitude, formation that personality interplay attitude happening

3. Agglomerate behaviour, multitude interaction with activity with

4. Social norms, prevailing regulation in social culture.


Religion teacher characteristic that has maturity to get social


1. Can brotherly
2. Can build relationship

3. Empathy

4. Want to teach selfless
5. Care in future islam education

6. Care in future its protege
7. Care on humanity
8. Share with other people

9. Want to help others

10. Tolerance

11. Pleasantly gets socialization

12. Can collaboration

13. Ruling order

14. Not gibah, namimah, calumny and smooth-faced
15. Good company

16. Sympathy

17. Are not brazen, and

18. Not envy on other people



Changing one happens:


1. One that formerly offish to others, but present as care to friend.
2. Barer and always gets discussion and bebagi to surrounding friend.

3. more adroit in commune
4. have a lot of friend and always utilizes principle making friend whenever and whereever.





ABILITY BUILDS


Lexically Outgrows Indonesian, Building diartikan as; membanggun, institute, labour so better (forward, out and out). Builder is person that builds, tool to build. Construction is process makings, trick builds. Ability builds men is ability learns to build and develops participant talent teach it.

theorem about ability builds:


وما كان المؤمنين لينفروا كافة فلولا نفرمن كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى الدين ولينذروا قومهم اذا وجعوا اليهم لعلكم يخذرونة

Its mean:
“and is not deservedly that men every thing go (into martial) why one part of each faction between their not going to deepen their religion science and to sound the alarm to its clan if it was back that they can look after her” (at-taubah 133)



According to Howard Gardner Is participant indeed teaches to have talent that variably, Gardner mengelompokan is menjaadi's talent 7 intelligences:
1. Lingguistic Intellegence

2. Logical Matematical Intellegence

3. Musical Intellegence
4. Bodily kinestetic Intellegence

5. Interpersonal Intellegence

6. Intrapersonal Intellegence (bring of ability self, looking on her is its life concept)

7. Naturalist Intellegence


Base talent upon, therefore available a few things who shall be built by a teacher, for example:


1. Construction writes, language, presenter, debate, etcetera. (linguistic)
2. Mathematics construction, physics, chemical (math logical)
3. Chorus, musical (music)
4. Sport, athletic, gymnastic, dance (physical)

5. Leadership training construction (interpersonal)

6. Construction writes diary (Intrapersonal)

7. Nature lover activity (Naturalist)
Via intensive construction therefore effloresce student talent with every consideration.

That success in do construction therefore Builder teacher shall have characters as follows:


1. Leadership
Leadership is person that sees a period and fixing it. meaned's boss as person or a galaxy person which trusted gets to take in given person group reaches aim.


2. Empathy

Empathy ita can terminological to understand and feeling what does be felt others, can enter its heart, while is person is getting someone empathy can compassionate to its humanity.


3. Communication

Communication means to form interaction among individual or group that did by verbal or even non verbal, for the purpose to pass on an order by perceivable by other people.

4. Decision making that effective.
A boss is a planner and decision taker that font, receptive advice and criticism, work with fellow men to establish until reaches target.


5. Discipline

Self-discipline ranges fight consistence character reach target already being established, advancing thing prima facie and corwd out without ignore requirement any other that also co-ordinate.





VOCATIONAL'S MATURITY


Any severally of Vocational Maturiy, wich is as follows:
1. On hands

Englishes language terminological accountability which is Responsibility (and ability's response), meaning response comment and ability what do mean ability, therefore literal ala means ability give comment, or ability reaches and solve work that is done

2. The right and obligation tofu
Right for things matter that ala comes into the world can be gotten or even its mandatory gets, meanwhile matter liabilities as things that we shall do. The right and obligation relationship gets corelative character, one of it can't selfsupporting, right for and does bit to get good comprehensive character deep content and contexnya.

3. On the level and Loyal

On the level is attitude or conduct that don't lie and have done nasty, say what mark sense, loyal is loyalty to firm, school or the other even.
Honest attitude and loyal it is must-have by professional's employ, while is brought up a period, ought to an employ gets honest character, anyway accordingly which is evoked

4. Highly motivated

As well as one system, each person have part alone that terminological accountability and its demureness in working, as little as whatever work becomes your accountability.

5. Open end to criticism

A professional shall get openended character, anyway criticism which build to increase perfoma's quality job


6. Creative

This attitude is must-have by teacher that professional, it can see opportunity and is make flamboyant solution on about problem who draws near, creative not just has done to solve work or about problem.


Thank You Miss Nuraida ^_^

Kamis, 15 Januari 2009

Kedudukan Bahasa Indonesia

BAB II

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di nusantara sejak abad-abad awal penanggalan modern.

Ada beberapa alasan bahasa Melayu dipilih sebagai bahsa Persatuan Negara Republik Indonesia:

  1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku suku bangsa lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku jawa yang merupakan mayoritas di Republik Indonesia
  2. Bahasa Jawa lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu karena bahasa Jawa mempunyai tingkatan-tingkatan.
  3. Karena bahasa Melayu digunakan sebagai linguafranca dan sedikit terkana pengaruh dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tiochui atau dari bahasa lainnya.
  4. Bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Indonesia melainkan di Malaysia Brunei dan Singapura

Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan bahasa Melayu Indonesia

  1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh CH. A. Van Ophuijsen yang dimuat dalam Kitab Logat Melayu. Adapun perubahan yang terjadi sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikkan penggunaan ejaan Republik (ejaan Soewandi) sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya, adapun perubahan huruf yang terjadi sebagai berikut:

Ejaan Soewandi

EYD

Ch

Tj

Dj

J

Nj

Sj

Kh

C

J

Y

Ny

Sy

Kata ulang tidak boleh memakai angka 2
















  1. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1972 Soeharto meresmikan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden (Kepres) no. 57 tahun 1972.



Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan Soewandi

Oe

Tidak ada huruf F, V, X, Q dan Z

U

Tidak ada huruf F, V, X, Q dan

B.




Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara

Pada pasal 36 UUD 1945 dengan tegas menyatakan bahwa bahasa negara ialah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memeliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam :

1. Ikrar ketiga sumpah pemuda 1928 yang berbunyi: “kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”

2. UUD RI 1945 BAB XV (Bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan) Pasal 26 menyatakan bahwa bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.

C. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

Pernyataan sikap “bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan perwujudan poklitik bangsa Indonesia yang menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia telah menyatukan berbagai lapisan masyarakat kedalam satu-kesatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mencapai puncak perjuangan politik bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. hal ini dibuktikan dengan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.

Dalam kehidupan sehari-hari mulai dari interaksi intrapersonal dan interpersonal, maupun yang meluas pada kehidupan berbangsa dan bertanah air, bahasa memegang peran utama, peran tersebut meliputi bagaimana proses mulai dari tingkat individu hingga suatu masyarakat yang luas memahami diri dan lingkungannya. Sehingga pada saat inilah fungsi bahasa secara umum sebagai alatuntuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi social. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang penting, peran bahasa Indonesia meliputi bahasa persatuan, bahasa nasional, dan bahasa pengantar dalam pendidikan.

Disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia menjadi landasan kokoh terbentuknya integrasi dan identifikasi social ataupun nasional. Sebagai salah satu bentuk fisik dari identitas nasional, bahasa Indonesia memiliki potensi untuk mempersatukan rakyat Indonesia. Potensi tersebut dikkarenakan bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagi masyarakat yang berbeda-beda kebudayaan, adapt istiadat, dan bahasanya; serta sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.

D. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi dan Seni

Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahsa Negara telah menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Ipteks berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Perkembangan ipteks yang didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (seperti internet, e-mail, e-business, e-commerce, TV-edukasi, dan lain-lain) melaju dengan pesat terutama memasuki abad XXI sekarang ini.

Disisi lain, perkembangan bahasa Indonesia terasa belum seimbang dengan pekembangan ipteks dan zamannya. Pengalihan konsep-konsep ipteks dari bahasa asing terutama bahasa Inggris belum seluruhnya dapat dicarikan padanannya dalam bahsa Indonesia. Sebagai akibatnya, kosakata dan istilahasing itu mengalir deras kedalam khasanah kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian, peran strategis bahsa Indonesia sebagai bahasa peradaban modern masih memerlukan pengembangan yang lebih serasi dan serius sesuai dengan perkembangan ipteks.

E. Bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam pembanguna.

Sebagai fungsi didalam kedudukannya sebagi bahasa Negara,

Bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Di dalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang social budaya dan bahasanya.


Arifin, Zaenal E dan S. Amran Tasai. Cermat berbahasa Indonesia. Jakarta: Presindo. 2001

Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan A. Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN press. 2007

Fiqih Santoso.wordpres.com

Hajriyanto

Indocina.com

Wikipedia.org.id


Wikipedia.org.id